The Blangsongers (Kumpulan Manusia Ajaib)

Kalau bingung baca judulnya, biar kujelaskan sedikit. Jadi, The Blangsongers ini adalah semacam geng huru-hara yang terbentuk pas SMA. Masa-masa kejayaan. Kami memiliki banyak kesamaan dan ketololan yang bikin kami awet hingga saat ini. Sejujurnya, sih, sahabatku zaman SMA nggak mereka doang *biar kaga pada GR hahaha*, tapi bisa dibilang mereka ini lah yang paling dekat denganku. Kami sering menghabiskan waktu bersama dan melakukan hal-hal paling koplak yang nggak bisa dinalar oleh manusia, hahaha. Oh, ya, Blangsongers itu artinya 'kumpulan blangsong'. Tahu apa itu blangsong? Mmm, gimana ngejelasinnya, ya. Itu semacam makhluk yang doyan memakan segala macam makanan. Hahahaha.


Dan, mmm ... malam ini aku kangen banget sama mereka. Chattingan BBM selama 2 hari bikin rindu ini tak tertahankan *etsah!*. Sedari dulu aku bercita-cita buat bikin novel tentang persahabatan kami, tapi belum terlaksana juga. Nah, sebelum kukenalkan satu per satu makhluk ajaib ini, ada baiknya kamu tahu *kayak blogmu ada yang baca aja, Ndi!* kesamaan kami.

1. Doyan Makan

Yak, seperti yang kubilang tadi, kami adalah pemakan segala. Doyaaaaan banget kulineran. Setiap kali kami berkunjung ke rumah salah satu kawan dan disuguhi makanan, dijamin bakal habis. Kami sering dijuluki kumpulan buldozer gegara badan kami yang makan tempat. Mmm, kecuali Novi, sih. Dia paling kecil di antara kami. Sampai sekarang aku berkeyakinan kalau dia menderita cacingan. Hahahaha.

2. Suka Nongkrong

Jangan bayangkan tongkrongan macem kafe, ahahaha. Kami paling seneng ngabisin waktu di sekolah. Kerjaannya nongkrong di kantin sambil bergosip. Kalau nggak, ya, nongkrong di basecamp PMR.

3. Gila

Ya, kami memang nggak waras. Kalau lagi kumpul, kami sering melakukan hal konyol dan absurd. Nggak usah dijelasin di sini lah, wahahahaha.

4.  Susah Move On 

Ngg ... intinya, sih, begitu. *nggak sanggup ngelanjutin hahaha*

5. Mbloooooo!!!

HAHAHAHA. Ini bagian terkoplak. Izinkan aku ngakak guling-guling di bagian ini. Entah karena takdir atau apa, tapi kisah cinta kami selalu berakhir tragis. Aku juga nggak tahu kenapa Tuhan mempertemukan kami. Biarkan menjadi rahasia-Nya. Percaya nggak percaya, kami sanggup bertahan ngejomblo (meski di KBBI yang bener jomlo, tapi sabodo amat aku lebih suka pake yang ini hahaha) sejak kami berteman hingga detik ini. Kami (kecuali Anggun) memiliki pengalaman yang sama persis alur ceritanya *pffft!*. Mengagumi seseorang secara diam-diam entah sampai berapa tahun dan nggak bisa pindah ke lain hati, kemudian sad ending. Hell yeah, tapi kami belajar banyak dari kegagalan masa muda itu.







HAHAHAHAHAH! Sepanjang hari tadi kami chattingan dan subhanallah bikin ngakak gulung-gulung! XD

 

Itulah kesamaan kami yang paling mendasar. Oh, ya, sepertinya kami patut berterima kasih pada SMAN Ambulu dan ekskul PMR yang telah mempertemukan kami (kecuali Dilla, ya, hahaha). Aku dan Anggun dari kelas X.3, Habibah dan Novi dari kelas X.2, Zulfa dari kelas X.1. Menginjak kelas 2, kami berbeda jalur. Aku, Anggun, dan Zulfa masuk kelas IPS 2 (kelas kumpulan anak-anak nakal pfft), Habibah masuk kelas IPA 3 dan Novi kelas IPA 2. Ya sudah, biar kukenalkan anggota geng Blangsongers.

1. Zulfa Mazida Amalia a.k.a Julpret

Anak ini polos sekali, saudara-saudara. Jangan ngomongin masalah dewasa ke dia, nggak bakal paham! -_-
Panggilan sayangku ke dia adalah 'Juleeee', 'Julpa', dan 'Julpret'. Dia aktif di teater sekolah. Dulu aku sempet gabung di teater juga, tapi keluar karena dapet tanggung jawab di ekskul lain. Julpa ini selalu menjadi incaran guru-guru. Kenapa? Karena dia tukang tidur! Sumpah, duduk lima menit aja dia bisa langsung tewas di tempat! Dulu Pak Jamal (guru bahasa Indonesia) suka bete sama dia. Di kemudian hari, Jule kuliah di jurusan yang sama kek Pak Jamal, hahahahaha. Dusomu opo toh, nduk ... nduk ...kapokmu kapaaaan!

2. Novi Damayanti a.k.a Nopret

Bisa dibilang, di antara kami berenam, dia yang paling keibuan *koen rasah GR, Nop!*. Tutur katanya lembut kalau sama orang tua alias iso kromo alus! Makanya, kalau aku main ke rumahnya aku selalu salting sama emaknya karena aku nggak bisa bahasa Jawa alus. Aku paling seneng main ke rumah Novi. Kenapa? Karena masakan ibunya enaaaaaaakkk! Hahaha. Aku sering sengaja mengosongkan perut biar bisa makan siang di rumahnya. Sambel terong buatan ibunya itu hlo ... *ngiler*
Oh, ya, Novi ini pekerja keras. Dia dulu jadi ketua PMR dan kadang cekcok sama aku. Ceritanya dulu aku jadi ketua Jurnalistik dan nggak jarang melalaikan tugas sebagai anggota PMR. Percayalah, kehidupan PMR militer banget,brooooh!
Saat ini Novi tinggal di Malang bersama Jule. Di antara kami berenam, lagi-lagi harus kuakui kalau dia yang paling bijak dan nggak urakan kayak yang lainnya. Dia menjadi tempat curhat yang asyik, apalagi buat galau-galauan karena kami memiliki kisah yang sama. Tapi kadang sifatnya yang (menurutku) introvert bikin nggak ketebak.

3. Ardila Lailatul Barik a.k.a Jeng Dilla!

Menurutku, dia adalah sesosok makhluk yang patut dimuseumkan karena dia termasuk spesies langka, hahaha! Sumpah, Dilla itu sangat sulit dideskripsikan karena keunikannya. Otaknya entah sudah kegeser sampe mana saking kacaunya. Dalam lingkaran persahabatan kami, dia ini amaaaattt sangaaaatt narsis everywhere! Lihat saja fotonya yang rada giling itu. Yah, aku kasian aja sih. Cita-citanya untuk menikahi Afghan tampaknya hanya akan berakhir di angan-angan, bukan di pelaminan. WAKAKAKAK!!
Pokoknya, kalau lagi kumpul trus nggak ada Dilla tuh nggak seru!
Oh, ya, sekarang dia tinggal di Jember Kota dan kelak akan menjadi perawat. Doaku hanya satu: semoga pasiennya baik-baik saja.

4. Anggun Intan Permatasari a.k.a Pesek!

Namanya memang Anggun, tapi kelakukannya sama sekali nggak seanggun namanya, apalagi kalau sedang bers**d**a.
Bisa dibilang, Anggun ini teman yang paling tahu seluk-beluk diriku sampe ke akar-akarnya. Mungkin karena kami sebangku melulu dan ditakdirkan bareeeeeng terus sampe saat ini! Satu universitas, satu kosan, kapokmu kapan! Hahaha. FYI, kami memiliki hubungan kekerabatan yang ajaib sekali. Ternyata, kakek kami dulunya sahabatan. Ibuku dan bapaknya dia sahabatan. Aku dan dia sahabatan pas SMA. Terus, adik kami (adiknya cowo dan adikku cewe) sekarang ditakdirkan satu kelas di SMA dan berpeluang cinta lokasi. Kurang so sweet apaaa coba? :')

Deskripsi tentang Anggun bakal agak panjang karena dia emang temen paling terkampret. Di antara kami berenam, Anggun yang paling ngerti isi kepalaku sampe-sampe aku suka takut sendiri, hahaha. Radar Neptunus-nya kenceeeeng banget! Dia bisa dengan mudah mengetahui kalau aku sedang sedih, bahagia, jatuh cinta, dll. 
"Lu lagi jatuh cinta, ya? Sama siapa? Ngomong ke gue!"
-____-"
Dan aku pun paling nggak bisa menyembunyikan rahasia ke dia lebih dari 24 jam. Dalam hati bilang "Anggun nggak boleh tahu!" tapi pas ketemu, ya, bilang. Apa pun, bahkan hal yang nggak penting sekali pun. Kebalikannya, Anggun amat sangat pintar menyembunyikan sesuatu, terutama masalah perasaan. Hahaha. Dia bisa tahan nyembunyiiin lelaki yang benar-benar dia sukai selama setahun, sedangkan aku baru sehari aja udah kebongkar hzzzz. Dia tipikal wanita yang mudah lupa dengan orang yang dia sukai. Ex: sekarang semangat banget ngemeng lagi jatuh cinta dengan si A, tahu-tahu dua minggu kemudian dia lupa kalau pernah suka sama si A. -_- Pantesan lu jomblo mulu, Nggun! XD

Oh, ya, kalau pengen masak bareng jangan ngajak Anggun. Prestasinya dalam hal masak-memasak yang terbaru adalah mematahkan sutil! Aku nggak paham dia masaknya kek mana. Trus, dia juga sangat suka bermalas-malasan setelah makan. Abis makan langsung geletakan di kasur, gimana tuh badan nggak kayak kapal selam -_____-

5. Habibatur Rahmah Hadyanti a.k.a Keceng


Sepaket dengan Dilla, dia juga amat sangat narsis everywhere! Selama sekolah, kami memiliki kebiasaan yang sama. Sengaja curi-curi pandang ke kelas tertentu demi melihat seseorang. Atau sengaja duduk-duduk di depan gerbang demi ketemu orang yang ingin kami temui *kok bosoku ruwet*. Begitu ketemu, kami bakal kaboooorrrr, lari maraton! Kemudian, senyum-senyum macam orang kesurupan. HAHAHAHAHA. 
Sekarang Keceng kuliah di UI, ngambil Sastra Jawa. Oya, jangan salah paham dengan panggilan 'Keceng'. Itu panggilan sayangku ke dia. Keceng kan artinya kurus kering, sedangkan dia berlemak di mana-mana. Ya, anggep aja itu doa biar dia cepet langsing. HAHAHAHA.
Keceng ini orangnya galauan banget, konyol, aneh. Hal terbodoh yang pernah dia lakukan adalah menyimpan Kartu Pelajar si X dan rajin menyambangi Ph**nix. Bhahahahahaha!


The Blangsongers. Makin ke sini, kami makin jarang ketemu. Aku kangen berat dengan kalian. Percaya nggak kalau aku nulis ini dengan mbrebes mili? Kangeeeeen :(
Bersama kalian, aku bisa menjadi gila segila-gilanya. Bersama kalian, aku nggak jaim. Bersama kalian, aku bisa menjadi orang tolol kronis karena kalian adalah manusia tertolol yang pernah kukenal.
Keceng di Depok. Jule dan Nopret di Malang. Jeng Dilla di Jember. Jadwal libur nggak selalu bareng. Makin ke sini makin tertelan kesibukan masing-masing. Aku kangen nginep di salah satu rumah. Kangen main di Pantai Papuma. Kangen makan Mie Ayam Jakarta langganan kita. Kangen menggalau di sekolah. Kangeeeeen ... *elap air mata*

Bagiku, kalian adalah sahabat terkampret. Pokoknya, kalau di antara kita udah ada yang melepas masa lajang, mari kita bikin piala bergilir! XD

Entah seperti apa kita kalau sudah berumah tangga nanti. Rasanya lucu aja membayangkan kegilaan kita. Nggak bisa bayangin si Anggun bakal masakin suaminya nasi goreng gagal. Nggak bisa bayangin Jeng Dilla bakal beneran dinikahin Afghan (dalam mimpi). Nggak bisa bayangin Jule bakal bisa kalem dan nggak grasak-grusuk. Nggak bisa bayangin Keceng kek apa nanti suaminya, HAHAHAHA. Nggak bisa bayangin kehidupan rumah tangga Nopret mengingat kelakuannya yang ajaib sekali.


Kangen ...


Kangen ...


Kangen, gilaaaakkk!!!

Sini, kupeluk satu-satu! *mewek lagi*







 

This entry was posted on Jumat, 17 Oktober 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply