Keluh

Mengeluh hingga berpeluh. Membiarkan hati ini rusuh. Gaduh.
Hei, kamu yang sedang berada dalam titik terendah. Apakah kau sudah meredam kekisruhan yang berlangsung dalam kepalamu?

Lihatlah.
Mata-mata itu menerormu dari sudut mana pun!
Tawa melengking itu telah mengintimidasimu.
Kau dihadang dari depan, belakang, atas, bawah.
Kau tak bisa bergerak, bahkan hanya sekadar untuk bernapas.


Dan, mengapa pula kau terus menunduk?
Tak bisakah kau melawan?

This entry was posted on Selasa, 14 Oktober 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply