Archive for Juni 2013

Mendadak Semaput

No Comments »

Pagi tadi, aku merasa ada yang aneh ketika bangun tidur. Awalnya sih nggak apa-apa, malah masih sempet sms-an dengan beberapa teman. Tapi begitu aku duduk, mendadak kepala kerasa pusing. Biasanya sih langsung ilang beberapa saat kemudian, tapi ini malah lebih parah. Perut mual. Serasa mau muntah. Lho, ada apa ini? Padahal pas mata baru melek, masih baik-baik saja kok. Kemudian aku mencoba berdiri, dan rasa pusing itu kian meningkat. Aku berjalan pelan-pelan sambil memegangi kepala, mau ke kamar mandi. Ketika tanganku menyentuh gagang pintu, aku berkeringat dingin. Mataku berkunang-kunang. Pandanganku gelap. Detik berikutnya, ketika pintu telah terbuka, aku ambruk. Pingsan alias semaput -_-
Parahnya, tak ada satu manusia pun yang bangun di jam itu. Suasana kos sepi. Padahal biasanya jam segitu ada yang udah bangun, entah untuk shalat subuh atau mengerjakan tugas kuliah. Alhasil, aku tepar sendirian di depan pintu. Nggak bisa teriak *namanya juga semaput!*. Aku cuma ngerasain gelap aja. Setelah aku benar-benar sadar *nggak inget pingsan berapa lama. Yakalik sempet-sempetnya ngitung!*, aku lalu pelan-pelan bangun dan berjalan terhuyung-huyung ke kamar mandi. Ada yang ingin dimuntahkan. Perasaan, semalam aku baik-baik saja, nggak makan aneh-aneh.
Hal pertama yang ada di kepalaku ketika kondisi udah mendingan adalah, "KOK BISA AKU PINGSAAAAN????!"
Ini wajib dicatat MURI, serius! Karena baru pertama kali inilah aku jatuh pingsan, dengan cara yang aneh dan agak wagu. Biasanya kan ada yang teriak-teriak, heboh, langsung membopong orang yang pingsan, sediain air putih begitu bangun. Lha ini? Aku nggeblak dewean -_______-"
Beberapa jam lamanya aku tiduran di kasur dengan badan lemes. Sambil mikir, kok bisa-bisanya aku semaput. Kata temanku, mungkin ini gejala anemia. Aku langsung nyalain laptop, searching tentang anemia. Dari ciri-ciri keseluruhan nggak nampakin kalo aku lagi anemia, sih. Hanya ada 2 ciri yang cocok:
1. Morning sick, yaaah semacam pusing mendadak saat bangun tidur. Mual-mual. Ini biasanya dirasain oleh ibu hamil. Tapi kan aku nggak hamil -_-
2. Jantung berdebar, aku sering ngerasain ini kalo lagi capek banget atau pas jadwal tidur nggak teratur (dan emang ga pernah teratur). Aku kena insomnia. Paling cepet tidur jam 2 pagi. Tapi kadang-kadang juga bisa sih tidur lebih awal.

Nah, beberapa hari terakhir, insomku emang menjadi-jadi. Parah. Mungkin karena itulah aku ngalamin mual-mual en pusing di pagi hari, jantung berdebar tak beraturan. Bukan karena jatuh cinta, tapi karena efek insom itu. Dan sekarang, aku sudah baik-baik saja. Alhamdulillah. Sepertinya, aku harus mati-matian mengatur jadwal tidurku (lagi).

Kelahiran Anak Kami

No Comments »


Judul Buku    : Bir Rasa Surga
Penulis          : Indiana Malia, Nafi Nayka, Kurnia Ilham
Penerbit        : Griya Pustaka
Tahun Terbit  : 2013
Harga           : Rp.27.000


Akhirnya, bayi ini lahir dengan selamat. si ibu hampir kehabisan napas waktu proses persalinan. Dia mengeluarkan 15 bayi! Saya perkenalkan kisah beberapa bayi prematur ini.
Ada si "Walet Berliur Ungu". Dia adalah hewan yang mengagumi seorang gadis berjaket ungu ketika sedang bertengger di hutan kecil UGM. Sejak bertemu dengannya, Walet tak lagi bersedih karena ditinggalkan oleh Den Ajeng, majikannya.
Lalu si "Sawitri". Proses pembuatannya sekitar 3 jam, di Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Anak ini terlahir di tengah-tengah suasana LPJ sebuah organisasi, hahaha. Sawitri adalah anak saya yang paling mesakke. Dia dikambing hitamkan oleh manusia-manusia berkepala anjing.
Lain hal nya dengan "Ajimatul Minal Sukses, Al-Ketahuan Minal Mampus", pemegang rekor nama terpanjang dari ke-15 anak-anak itu. Dia adalah tumbal dari orang mulia yang memuliakan kesesatan.

Yah, apapun itu, kami mengucapkan "Selamat Datang" kepada anak-anak yang unyu ini. Dan tentu saja, berjuta terima kasih kami sampaikan kepada Pak Aprinus yang sering mencaci-maki kami di kelas Penulisan Kreatif. Tanpa caci-makinya, kami tak akan bisa berproses dalam mengandung dan melahirkan 'anak'.


Kalau kamu pengen menggendong atau pun menimang-nimang anak kami, boleh lho hubungi Griya Pustaka di 081578723684.  :D

Pelajaran Mengarang

No Comments »

Yuk, ah, yang pada selo mending dateng dan saksikan pementasan kami! :D


Dalam rangka roadshow  Bulan Bahasa 2013, KMSI mempersembahkan pertunjukan teater "Pelajaran Mengarang" karya Seno Gumira Adjiidarma. Selasa, 18 Juni 2013 pukul 19.00 @ Selasar Margono. Gratis.


Sakura no Shiori

No Comments »

Dalam memperjuangkan sebuah mimpi, ada kalanya aku merasa lelah. Semangat itu perlahan-lahan memudar. Akhir-akhir ini, aku tak lagi belajar rutin seperti biasanya. Hingga tanpa kusadari bayangan TUFS yang dulu dekat sekali, kini terasa amat sangat jauh. Potongan-potongan kalimat penyemangat dan gambar yang kutempel di dinding kamar, entah kenapa serasa tak memiliki nyawa. Biasa saja. Lalu aku mengabaikannya.
Siang tadi, impian itu kembali membangkitkanku. Lewat lagu. Ketika aku mendengarnya, sekejap aku teringat dengan mimpi panjang itu.




Angin lembut musim semi, dari mana berhembus
Jalan yang biasa ku lewati
Tlah mulai berganti warna

Kebahagiaan dan kesedihan berlalu bersama musim
Aku mulai melangkah pada jalan yang baru

Reff 1

Helai bunga sakura
Penanda perpisahan
Di saat tangan melambai-lambai
Teringat wajah teman-teman

Helai bunga sakura
Penanda air mata
Supaya waktu berharga ini
Sampai kapanpun tak akan terlupakan

Bila menatap ke langit, aku menjadi tahu
Panjang jalan yang luasnya berlanjut jauh
Tiada berbatas

Hari cerah pun, hari hujan pun
Esok pasti akan datang
Lalu sambil tersenyum, ayunkan satu langkah

Reff 2

Helai bunga sakura
Penanda masa depan
Agar mimpi yang pernah terlihat dapat kita ingat kembali

Helai bunga sakura 
Penanda harapan
Dari pada menyerah percuma
Mari kita membuka lembaran baru

Reff 3

Helai bunga sakura
Penanda dari hati
Cahaya masa muda berkilau menembus daun menyilaukan

Helai bunga sakura
Penanda hari itu
Semua orang tak akan lupa
Mimpi yang telah mekar dengan sempurna


Pekok!

No Comments »

Padahal baru tadi siang aku mengirim naskah novel ke sebuah penerbit mayor, malam ini aku justru mengumpat habis-habisan. Mengumpat siapa? Ya mengumpat diri sendiri lah. Pernah nggak sih kamu ngerasain yang namanya minder? Entah kenapa, setiap kali aku selesai menulis, lalu membacanya kembali, aku selalu merasa jadi orang yang pekok sekali.
"Ih, ini tulisanku kok njelehi banget!"
"Jeleeeek, aaaaargh!"
"Njijik'i!"
"Hih, ini mah nggak layak dibaca orang!"
Sering aku teriak-teriak sendiri. Ngerasa kalo tulisanku masih jauh dari sempurna, nggak pantes dipublikasikan, wagu, njelehi, dan sebagainya daaaan sebagainya. Aku pernah curhat soal ini ke salah seorang kakak angkatan yang udah jadi penulis beken. Tulisannya udah ke mana-mana lah, sering menang lomba juga. Pas aku ngomong tentang kepekok'anku, eh tahunya dia juga ngerasain hal yang sama.
"Aku juga suka ngerasa kayak gitu, kok, Ndi. Apa emang semua orang ngerasa kayak gitu po ya?"
Nah, kaaaaan! Dia aja yang udah keren gitu ngerasa masih jauh dari sempurna, apalagi akuuuu? :(
Barusan aku abis kepo-kepo website yang memuat cerpen-cerpen Kompas, Suara Merdeka, Republika, dll. Alamaaaaaakkk, tulisan mereka jauuuuh lebih bagus dibanding tulisanku yang sampah abis!
"Indi pekok ....!"
"Pekok ...!"
"Pekok ...!"
Malam ini, aku ingin mempekok-pekokkan diri. Nggak tahu lah, tiba-tiba aja ngerasa nggak pantes buat mempublikasikan tulisan. Padahal di postingan sebelumnya aku pernah bilang kalo aku pede setengah mati -_-
Nggak ... ini bukan masalah pede ngirim naskahnya, tapi ... tapi ... aaaah, rasanya aku kepingin menghasilkan karya yang bener-bener bagus. :|
Apalagi kalo baca cerpen-cerpennya kakak angkatanku itu, suka minder sendiri deh :|

Besok adalah pengumpulan terakhir tugas UAS Penulisan Kreatif. Dan aku sampai saat ini nggak tahu mo nulis apa!

Ah, Indi. Koe jan pekok banget pokok'e.

Cinta ... Cinta ... Cinta ... Ah, Basi!!

Baca selengkapnya » | No Comments »

Hari ini saya benar-benar frustrasi. Ah, tepatnya beberapa hari terakhir. Saya frustrasi karena stuck. Yak, mati ide! Saya tak bisa menulis apapun hari ini, kecuali nyampah di blog ini. Sementara deadline pengumpulan naskah kian dekat, otak saya tak bisa diajak berpikir sama sekali. Bayangkan, seharian ini saya berkutat di depan laptop tapi tak ada satu ide pun yang muncul. Saya paksa menulis, malah badmood jadinya. Ah, what the prek lah pokoknya!
Kata seorang teman, saya harus istirahat mengingat aktivitas saya yang padat hari-hari ini. Hahaha, kelihatannya saja sibuk, tapi sebenarnya saya cukup selo. Nggak percaya? Tuh, lihat saja tugas kuliah yang masih tergeletak di meja. Belum diapa-apakan. Ada lagi yang bilang, saya harus refreshing demi menyegarkan otak. Mungkin dia benar. Hidup saya bulan ini begitu monoton. Kuliah, latihan teater, pulang ke kos, nulis, lalu tidur. Sepertinya saya butuh hiburan, yah semacam jalan-jalan ke mana lah.
Tapi, sebenarnya bukan itu yang benar-benar membuat saya stuck. Saya sedang malas dan bosan setengah mati dengan sesuatu bernama CINTA dan segala romantismenya. Benar, saya bosan setengah mati!
Saya bilang begini bukan karena lagi patah hati atau sejenisnya, tapi karena benar-benar sedang bosan. Cinta berhamburan di mana-mana, sementara hati saya tengah malas membincang tentangnya. Cinta bertebaran dalam lagu, puisi, novel, film, dll. Orang-orang sibuk membincang cinta. Ada yang curhat lagi patah hati, ada yang sedang jatuh cinta, ada yang jadi korban KDP, ada yang selingkuh, bla ... bla .... bleh! Dan saya memposisikan diri saya sebagai pendengar saja. Ya, pendengar atas keluh kesah mereka. Karena saya tahu, dalam keadaan seperti itu mereka hanya butuh didengarkan.