Kutukan

Mengerikan. Sepertinya saya terkena kutukan atas tulisan yang saya buat sendiri. Bagaimana mungkin?
Jika tulisan setebal 200 halaman itu hidup, pastilah dia menertawakan saya. Ketika menulisnya setahun lalu, saya begitu percaya diri. Saya bahkan seringkali menertawakan tingkah orang-orang yang terinfeksi mitos di daerah itu. Mitos yang begitu terkenal dan membuat saya tertarik untuk menelitinya. Memang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, tapi efek dari mitos itu dapat saya lihat dengan mata telanjang. Berapa banyak kasus yang terjadi di tempat itu? Nyaris setiap pergantian bulan pasti adaaa saja yang melapor bahwa dirinya terinfeksi mitos itu.
Saya merasa was-was. Pasalnya, saya merasa ada yang tidak beres dengan diri saya sendiri. Apa yang dulu selalu saya tertawakan mendadak berbalik 180 derajat menyerang saya. Tiba-tiba saja saya menderita insomnia yang aneh sekali. Di sela-sela jam tidur saya yang semrawut, alam bawah sadar saya dengan brengseknya menghadirkan sesosok manusia secara berulang-ulang.
Sosok itu ... saya mengenalnya sambil lalu. Sosok yang pernah membuat saya merasa terintimidasi. Tatapannya amat menjengkelkan hingga membuat saya enggan menaruhnya dalam memori otak. Beberapa kali sosok itu hadir, tapi saya abaikan.

Hingga ... hingga ... ah, entahlah.
Saya enggan mengatakannya. Tapi diam-diam hati saya berbisik: betapa rindu adalah sebuah siksaan.



Oh, Tuhan. Tolong jelaskan padaku. Kebrengsekan macam apa lagi ini?

This entry was posted on Sabtu, 18 Oktober 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply