Wajah

Semuanya berawal dari wajah. Bentuknya sederhana saja, namun bisa menimbulkan bermacam ekspresi. Perhatikan baik-baik wajah orang-orang di sekitarmu, maka kau akan terkejut melihat banyaknya ‘akibat’ yang ditimbulkan oleh wajah. Hal pertama yang membuat seorang manusia jatuh cinta adalah wajah. Memang, cantik dan tampan itu relatif, tapi percayalah bahwa wajah adalah faktor utama yang membuat orang tertarik! Ada bermacam sebutan yang biasa dialamatkan pada wajah seseorang. Entah itu cantik, tampan, manis, imut, dan sebagainya.
Ekspresi yang ditimbulkan oleh wajah bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana suasana hati si pemilik. Dalam keadaan normal, bentuk wajah seseorang akan tampak sama. Ya, sama-sama memiliki satu hidung, dua mata, satu mulut, dua alis, pipi, dagu, dan jidat. Namun, suasana hati bisa mengubah wajah seseorang kapan saja.
            Lihatlah wajah seorang gadis yang tengah tersenyum menatap seseorang yang dicintainya. Matanya akan tampak berbinar-binar, seperti bercahaya. Bibirnya yang semula datar akan tampak melengkung ke atas, membentuk senyuman yang begitu indah. Lalu, lihatlah betapa kedua pipinya tampak memerah, seperti matahari yang malu-malu terbit. Bagaimana perasaanmu ketika melihar ekspresi itu? Bahagia, bukan? Setidaknya, senyumannya bisa memunculkan energi positif bagi setiap orang yang memandangnya.
            Namun, kau tak akan menemukan energi positif itu ketika melihat ekspresi marah seseorang. Walau pun kau tak memiliki kesalahan apa pun, atau bahkan tak mengenalnya, kau bisa saja menjadi korban amarahnya. Jadi, segeralah ambil jarak jika melihat orang tengah marah. Sorot matanya tak lagi sama seperti ketika sedang tersenyum. Kau tak akan menemukan mata yang berbinar-binar, namun sebaliknya. Matanya tampak begitu tajam dan membunuh, seolah ingin meledakkan apa saja yang ada di sekitarnya. Bibirnya yang semula datar akan melengkung ke bawah dengan sendirinya, atau bahkan membentuk huruf ‘O’ besar sampai semua giginya kelihatan. Gerahamnya bergemeletuk, lalu keluarlah suara-suara memekakkan telinga. Bisa umpatan, teriakan yang tak pantas didengar, atau hanya sekadar bentuk sindiran saja. Jangan harap bisa menemukan pipi yang merah merona pada orang yang sedang marah. Sebaliknya, kau akan melihat pipi dan jidat berkerut-kerut, kaku sekali. Ya Tuhan, tampaknya ekspresi marah bisa membuat orang ketakutan!
            Lain halnya ketika kau melihat ekspresi sedih seseorang. Bukan takut yang kau rasakan, melainkan iba. Perhatikanlah wajahnya baik-baik. Matanya tampak begitu redup, seolah-olah ada awan hitam yang menggantung di wajahnya. Tak jarang mata itu juga mengeluarkan butiran air mata sebagai luapan kesedihan yang dirasakannya. Dan setelah air mata itu berhenti mengalir, kau akan melihat matanya yang sembab dan bengkak. Bibirnya yang semula datar juga akan membentuk lengkungan ke bawah, diiringi dengan rintihan yang memilukan siapa saja yang mendengarnya.
            Begitulah wajah. Banyak ekspresi yang bisa kau temukan pada wajah seseorang. Kau bisa menilai keadaan psikis seseorang hanya dengan melihat wajahnya, apakah orang itu sedang sedih, marah, atau bahagia. Sederhana sekali, bukan?
           
           

This entry was posted on Senin, 29 April 2013. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply