Potongan Novel



           “But everything has changed since i met you. Don’t ask me ‘why’, i didn't know. i just feel that you are the answer all of my anxiety. You make me feel the feelings that have been long lost. I think that you are the one that I’ve been looking for. If I say that I falling in love with you, can you believe it?
             Hening.
            “Can you believe it?” Sakti meraih wajah Risma, menatapnya lekat-lekat.
            Risma merasakan dadanya berdenyut kencang. Sampai-sampai ia takut Sakti bisa mendengarnya. Ia menghembuskan napas pelan, kemudian berkata, “Sak, kamu ngomong apa? Aku nggak ngerti.”
            “Oh?” Sakti refleks melepaskan tangannya. “My God …”
           Risma garuk-garuk kepala. “Kamu ngomongnya cepet banget, aku mana ngerti. Itu tadi artinya apa?”
           God! Kill me now! Sakti berteriak-teriak frustrasi di dalam hati. Ia meremas-remas rambutnya saking kesalnya. Ia baru sadar, gadis yang berdiri di depannya adalah murid paling bodoh yang ia miliki.

This entry was posted on Minggu, 15 Juni 2014. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply