Air mataku merebak. Tak tertahankan. Dadaku naik turun, menahan sesak.
"Ini sangat menyakitkan..."
Kau lantas memelukku. Membiarkan dadamu banjir air mata. "Menangislah, sayang. Menangislah jika itu bisa membuat hatimu lega ..."
Tangisku semakin kencang. Tiga puluh menit berlalu dalam diam. Biarlah, aku ingin tenggelam dalam kesedihan. Malam ini saja.
"Ini sangat menyakitkan..."
Kau lantas memelukku. Membiarkan dadamu banjir air mata. "Menangislah, sayang. Menangislah jika itu bisa membuat hatimu lega ..."
Tangisku semakin kencang. Tiga puluh menit berlalu dalam diam. Biarlah, aku ingin tenggelam dalam kesedihan. Malam ini saja.
Nopo ,Ndi? Kemarin kau tertawa begitu riang melihat hasil pengumuman kompetisi novel yang kau ikuti--novelmu lolos tahap seleksi. Sekarang kau bersu-sedan macam anak kucing yang ditinggal mati induknya.
BalasHapusBukan novel bud, tapi cerpen -..-
HapusAh, saya sedang sedih. Dan ingin berkumpul bersama kalian... *HUG*
lu kenape ini coy?
BalasHapusGue laper.
Hapuskampret. nanya serius-serius.
BalasHapusawas kalo makan sampe muntah lagi
ups
Njiiiir, ngga usah bahas!
Hapus